Dari Musuh Jadi Sahabat


Tegang, Itulah perasaan yang sedang dirasakan Arin saat ulangan mau dimulai. Ia sangat gemetar melihat buku fisika yang berisi rumus yang membuat otaknya meledak. Hari ini ia akan ulangan fisika. Segala persiapan pun dia lakukan untuk mendapat nilai yang bagus itu. Murid jurusan IPA kelas 11 itu memang cetar cetir menjelang setiap ulangan, terutama ulangan fisika.
“Rin, lu kok tegang banget sih? Santai aja keles, apalagi lu kan anak pinter. Gak perlu belajar lah.” Ujar Reni teman baiknya.
“Gak bisa, Ren! Ini tuh pelajaran yang penting..”
“Halah pelajaran penting.. semua bagi lu mah penting!” sahut 
Reni yang langsung melontarkan pendapatnya.
“Oh iya, hari ini kan ada ulangan Agama juga! Belajar lagi deh gue,” sahut Arin dengan khawatir.
“Capek deh.. serah deh,” jawab Reni dengan nada pasrah.
“Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu, demikian kamu telah memenuhi hukum Kristus” salah satu ayat Alkitab dari Galatia yang terus dihafalkan oleh Arin. Ia sedang belajar pelajaran agama tentang menolong sesama. Walaupun ia agama Kristen, ia tidak pernah membedakan agamanya dengan agama yang lain. Ia tetap memiliki banyak teman walau ada beberapa teman yang tidak menyukainya hanya karena ia merupakan agama Kristen.
Suatu hari, ada salah satu teman yang tidak menyukainya terjatuh ke dalam kali karena terlalu fokus dengan bukunya. Namun, baru Arin yang melihatnya. Dengan spontan ia langsung membantunya tanpa berpikir panjang.
“Lu Gak kenapa napa kan?” tanya Arin
“Gak kok, gak papa. Makasih ya! Udah bantuin gue”
“Sama-sama, lu mendingan pulang deh cepetan. Terus buruan mandi!”
“Bentar deh, gue mau nanya sesuatu ke lu”
“Nanya apa?”
“Kok lu mau bantuin gue padahal gue udah ngejauhin lu sih?”
“Oh, Ya.. gue seneng aja ngebantuin orang, kan di Alkitab dibilang kalo kita harus bantuin orang gak peduli apa yang terjadi” jawab Arin dengan senyum.
“Udah deh lu cepetan pulang terus mandi!” lanjut Arin.
“Makasih ya!”

No comments

Powered by Blogger.